Naik Cetak

all about percetakan by mamameha

Vector Logo SMAN 1 Cirebon (smansa.cdr)

just wanna share a vector logo of SMAN 1 Cirebon (smansa)

smansa_color

smansa_bw

yg mau donlot versi corelnya, silahkan sedot disini: http://www.4shared.com/file/tzPlqMyP/smansa.html

Tinggalkan komentar »

FujiXerox DocuPrint c5005d; opsi ideal pencetakan buku dengan kuantiti kecil.

sebagai awalan perkenankan saya bercerita sedikit mengenai latar belakang penulisan.

Baru-baru ini kamehashop mendapat sebuah order bikin buku dengan jumlah total +/- 1000 buku.
Sebetulnya di dunia percetakan orderan 1000 buku termasuk orderan kecil yg bisa diselesaikan kurang dari satu minggu.
Namun untuk order kali ini ada yg sedikit beda, total order 1000 buku tersebut terdiri dari 20 seri buku, tiap buku terdiri dari 100 halaman, dengan masing-masing buku dicetak 50 eksemplar, nah pusing dah tuh gimana caranya mengatur setingan plat agar cost produksi rendah sehingga harga jual ke konsumen masih reasonable.

Secara biaya produksi per buku (diluar biaya kertas) jika menggunakan offset printing dengan mesin oliver 52,  maka perhitungan sederhananya sbb:
– plat: 100 plat x Rp.25.000,- = Rp.2.500.000,-
– ongkos cetak: 100 plat x Rp.50.000,- = Rp. 5.000.000,-
– total biaya cetak per seri buku = Rp.7.500.000,- x 20 seri = Rp.150.000.000,-
dengan nominal segitu, tentu saja konsumen bakalan kabur, sedangkan konsumen yg mengorder adalah langgan lama.
Pusing saya gimana caranya bisa meminimalisir biaya cetak tersebut.
Esok harinya saya teringat dengan salah satu kolega saya yg menggunakan opsi printing digital untuk kasus-kasus semacam ini, saya langsung menuju ke workshop beliau untuk berdiskusi mengenai kasus saya ini, dan beliau memberikan saran untuk melakukan pencetakan dengan menggunakan Colour Laser Printer A3.

Berdasarkan hasil diskusi tersebut, saya pun melakukan riset printer laser color A3 yg secara kapasitas produksi mampu menyamai mesin offset. Dari hasil riset tersebut, pilihan saya jatuh pada Fuji Xerox DocuPrint c5005d, berikut spesifikasi teknisnya:

Fuji Xerox DocuPrint c5005d
(sumber)

  • Resolusi tinggi hingga 1,200 x 2,400 dpi.
  • Kecepatan hingga 55/ 50 ppm untuk monochrome /warna.
  • Kecepatan cetak pertama hanya 3.5 detik.
  • memiliki fitur Auto 2-sided Printing.
  • Ukuran kertas yg disupport: SRA3, A3, A4, A5, B4, B5, 11″ x 17″, Letter, Legal, US Folio
  • Ketebalan kertas mulai 55 hingga 280 gsm.
  • Input kertas hingga kemampuan  5,105 lembar.
  • Maksimum duty cycle up to 260,000 pages/ month.
  • 1 GB on board memori membuat pekerjaan pencetakan yang kompleks lebih mudah dan lebih efisien.
  • Tersedia opsi  yg memungkinkan untuk fungsi tambahan seperti merapikan (stapling), melubang dan membuat booklet.
  • Fungsi Run Black yg memungkinkan untuk dapat melanjutkan pencetakan dokumen dalam hitam dan putih ketika salah satu toner warna habis.

Nah berbekal spesifikasi teknis tersebut, akhirnya saya membeli satu unit xerox c5005d tsb di salah satu vendor yg ada di Cirebon.
Ngga pake lama, langsung saya kerjakan itu orderan buku dengan printer ini, dan hasilnya jika dibandingkan dengan kualitas cetak oliver 52 / 58, menurut saya 80% bisa disamakan.

Kekurangan yg ada dari printer ini adalah:
– harga unit yg mahal
– harga bubuk tinta yg mahal
– nilai penyusutan tinggi.
Kelebihannya:
– otomatis duplek,
– proses cetak cepat (50 halaman per menit)
– ukuran kecil / hemat tempat.
– listrik kecil (+/- 900 watt)

Jadi itu saja sedikit berbagi cerita dari saya kali ini.

Tinggalkan komentar »

Tehnik Cetak & Reproduksi

Teknik cetak & Reproduksi
Seorang Desainer Grafis harus memiliki pengetahun mengenai teknologi Grafika dari mulai pracetak-cetak hingga pacsa cetak, sehigga dapat menghindari pemakaian elemen desain yang sangat riskan pada teknik cetak, dan sisi baiknya dapat lebih memaksimalkan ide lebih efesiensi dan kreatif.

Teknik cetak yang sering digunakan antara lain :
1. Cetak Offset (Offset Printing)
2. Cetak Flexografi (Flexography Printing)
3. Cetak Rotogravure (Rotogravure Printing)
4. Cetak Sablon (Screen Printing)
5. Cetak digital (Digital Printing)

Cetak offset adalah suatu teknik mencetak dengan menggunakan pelat yang datar sebagai acuan cetak. Berdasarkan cara pemasukan material kertas yang akan di cetak, mesin cetak Offset dapat dibagi dua:
1. Mesin cetak lembaran (sheet fed) yaitu mesin cetak yang menggunakan kertas lembaran.
2. Mesin cetak gulungan (Web fed) yaitu mesin cetak yang menggunakan kertas roll/gulung.

Cetak offset sheeted banyak digunakan untuk mencetak pekerjaan seperti majalah, buku, brosure, kalender, poster dll. Ciri khas cetak Offset Sheetfed : – Cocok untuk mencetak diatas kertas dengan berat sekitar 100-270 gram; – Cocok untuk mencetak dengan jumlah sekitar di atas 1000exp hingga 10.000 exp; – Cocok untuk mencetak majalah, buku, brosur dan lainnya dengan kualitas tinggi.

Cetak Web offset digunakan untuk mencetak Koran, tabloid, buku atau majalh yang menggunakan kertas yang lebih tipis disbanding cetak sheetfed. Ciri khas cetak Offset Webfed: – Cocok untuk mencetak diatas kertas dengan berat sekitar dibawah 100 gram; – Cocok untuk mencetak jumlah cetak sekitar ratusan ribu exemplar; – Kecepatan lebih tinggi disbanding cetak dimesin sheetfed; – Dapat langsung mencetak pada kedua sisi kertas.

Cetak Rotogravure adalah suatu teknik cetak yang menggunakan Silinder sebagai acuan cetaknya, dan sering disebut dengan cetak dalam oleh karena tinta yang berada dibagian dalam image area dialihkan dari Silinder langsung ke media cetak. Pembentukan gambar pada silinder dapat menggunakan teknologi Laser, Direct Etching atau Engrave Helio, sehingga terbentuk sel kecil dengan kedalaman tertentu. Cetak Gravure banyak digunakan untuk mencetak kemasan permen, rokok, plastic tipis, alumunium foil ataupun flexible packaging. Ciri-ciri cetak Rotogravure:

– Cocok untuk mencetak diatas plastic tipis, alumunium foil, material transparent atau apaque.
– Cocok untuk mencetak oplah yang tinggi
– Cocok untuk mencetak jumlah warna lebih dari 8 warna.
– Warna lebih konsisten dibandingkan denga teknik cetak lainnya.

Cetak Flexografi adalah suatu teknik cetak yang menggunakan acuan cetak berupa pelat dari karet atau photopolymer. Cetak flexografi dikenal juga sebagai cetak tinggi karena tinta dialihkan dari area cetak yang lebih tinggi ke media cetak. Pemindahan tinta ke pelat cetak melalui rol transfer yang disebut Anilox dan terbuat dari tembaga (Cu) atau keramik. Pemahaman sederhana cetak fleksografi dapat kita lihat pada prose’s pembuatan stempel. Cetak flexografi banyak digunakan untuk mencetak kemasan label, corrugated (karton gelombang). Ciri khas cetak Flexografi :
– Cocok untuk material berupa karton gelombang
– Cocok untuk mencetak dengan jumlah cetak tinggi

Screen Printing atau cetak saring atau  Sablon adalah suatu teknik cetak yang menggunakan Silk Screen sebagai acuan cetaknya. Cetak saring dikenal juga sebagai cetak sablon. Cetak sablon ini memiliki kualitas yang bervariasi. Banyak digunakan untuk pencetakan kaos, gelas, seng, mika, plastic, kertas dan lainnya. Saat ini teknologi cetak sablon sudah menerapkan system Computer to Screen, yang dapat menghasilkan kualitas tinggi.

Ciri khas cetak sablon :
Dapat mencetak diatas hampir semua benda padat, seperti gelas, kaca, keramik, aluminium, seng, mika, plastic, kertas dan lainnya. Karena dilakukan manual (kecuali yang sudah menerapkan teknologi Computer To Screen).

Digital Printing atau cetak digital adalah suatu taknik cetak tanpa melalui prose’s pembuatan acuan cetak, melainkan melalui proses digital atau “any printing completed via digital file. Semua proses pencetakan dilakukan dan dikontrol secara digital dan memiliki metode penintaan yang berbeda sesuai teknologi masing-masing.

sumber : http://teknikcetak.blogspot.com/2010/02/teknik-cetak-reproduksi.html

Tinggalkan komentar »

Proses Pracetak dan hal-hal yang perlu diwaspadai

Prepress atau Pracetak adalah semua proses digital untuk menyiapkan desain cetak (artwork, graphic design) dengan menggunakan perangkat komputer, dimulai dari input data sampai desain siap cetak atau Final Artwork.

Ada beberapa aturan yang harus diikuti oleh desainer grafis untuk mendapatkan hasil cetak yang konsisten (hampir 100% sama persis) dengan apa yang terlihat di monitor komputer.Dalam kenyataannya banyak sekali terjadi kesalahan pada pencetakan yang disebabkan karena pekerjaan desain grafis tidak dilakukan dengan benar pracetak ini.

Inilah daftar masalah yang patut diperhatikan dan diwaspadai pada saat tahap Prepress berlangsung:

1. Missing Font.
Hal ini terjadi apabila kita memilih/memakai font yang tidak terdefinisi oleh printer postscript. Atau font yang digunakan tidak ikut dicopy ke disc saat di bawa ke percetakan (apabila kita mendesain sendiri halaman publikasi-kemudian dikirim ke percetakan), sedangkan di percetakan font tersebut tidak tersedia. Untuk itu, copy-lah font tersebut atau di-convert terlebih dahulu dalam desain artwork sebelum diserahkan ke percetakan / tempat pembuatan
film. Usahakan sebelum meng-convert dokumen artwork dalam proses prepress, save-lah terlebih dahulu format teks aslinya secara terpisah sebagai dokumen cadangan.

2. Wrong file format.
Artwork cetak biasanya menggunakan format file .TIFF atau .EPS untuk gambar. Sehingga kalau Anda mendefinisikan file gambar Anda ke JPEG atau GIF dan lainnya untuk keperluan cetak offset, maka warnanya tidak akan sesuai dengan hasil cetak dan kualitas pixel (unsur terkecil dari gambar digital) akan rusak. Format tiff berukuran sangat besar, dan akan menjadi
kendala jika pengiriman harus dilakukan by email. Tapi bagaimanapun juga hindari mengirimkan gambar dalam format jpg atau gif .

3. Incorrect page setting or Page Set-up.
Gunakan set-up halaman sesuai ukuran yang diperlukan. Jangan lupa diingat, untuk cetakan seperti brosur, undangan dan sejenisnya, sisi-sisinya akan dipotong dengan mesin potong kertas, jadi jangan lupa menambahkan luas area design beberapa milli lebih besar dari area cetak. Output harus selalu dibuat dalam ukuran sebenarnya, hanya resolusinya saja yang disesuaikan sesuai penggunaan.

4. Missing graphics. or graphic not linked.
Jika anda mengirimkan file dalam format Freehand, PageMaker atau Quark Express, Anda tetap harus mengcopy file gambar Anda ke dalam disk yang Anda kirim ke percetakan atau tempat pembuatan film (repro), karena jika tidak gambar yang anda insert dalam artwork anda tidak akan muncul di komputer yang lain.

5. Resolution
Resolusi adalah tingkat kecerlangan (dpi, dot per inch, pixel per inch) pada gambar. Terlalu tinggi resolusi akan menyebabkan hasil yang tidak maksimal dan berlebihan sehingga memboroskan tinta. Sementara resolusi yang didefinisikan terlalu rendah akan menyebabkan gambarnya pecah atau kabur. Untuk cetak offset seperti brosur, iklan koran, majalah, dll, besaran dpi-nya minimal 300 dpi. Sedangkan cetak digital untuk keperluan outdoor (baliho,
billboar, spanduk dll) bisa menggunakan 32 dpi sampai 100 dpi tergantung ukuran medianya. Untuk backdrop yang biasa dilihat dalam jarak relatif dekat sebaiknya menggunakan resolusi tidak kurang dari 72 dpi, tapi untuk billboard ukuran bisa menggunakan resolusi 32 dpi.

6. Incorrect colours.
Karena unsur warna yang digunakan monitor (komputer) berbeda dengan unsur warna cetak (percetakan) maka sering terjadi hasil cetak yang meleset warnanya. Hal ini harus kita pahami, karena komputer grafis menggunakan unsur warna sinar Red, Green, Blue (RGB Color). Sementara percetakan menggunakan unsur warna tinta Cyan, Magenta, Yellow, Black (CMYK
Color). Jadi kita harus menggunakan warna CMYK apabila kita ingin membuat artwork cetak. Kalau sudah terlanjur menggunakan RGB, maka rubahlah kedalam format warna CMYK.

7. Make the Black color as a special one.
Sebaiknya tidak menggunakan warna selain hitam untuk mewarnai teks (apalagi huruf kecil2) atau garis outline pada arwork yang anda buat. Ini untuk mencegah teks/garis menjadi terlihat dobel karena registrasi yang kurang presisi. Bila ada teks yang perlu direvisi pada saat2 terakhir sebelum dicetak, anda hanya perlu mengganti selembar film saja pada warna Black-nya, tidak perlu mengganti 3 lembar lainnya (Cyan, Magenta dan Yellow).

8. Proofing.
Sebelum dicetak, kita harus melakukan proofing untuk mengetahui contoh hasil cetak nantinya.Nah, kalau kita mencetak hasil proofing dengan menggunakan printer selain printer laser ataucolor digital printing, biasanya hasilnya akan meleset dari perkiraan. Sekarang sudah banyakprinter warna digital sampai ukuran A3+ sebagai sarana proofing sebelum naik cetak. Lebih
baik lagi bila anda membuat Progressive Proof untuk mengejar presisi warna yang cocoksesuai tuntutan kualitas yang anda inginkan.

NB: tulisan ini saya sadur dari berbagai sumber, dan niat saya hanyalah untuk berbagi dan selanjutnya sebagai bahan diskusi dengan kawan-kawan semua, berdasarkan pengalaman masing-masing. Semoga nantinya bisa lebih bermanfaat bagi kita semua

BOLD13

sumber:  http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=730589036&postcount=3209

Tinggalkan komentar »

‘QUICKSEPS” add-on Photoshop buat Separasi Sablon

just wanna share one of precious photoshop add-on “quickseps”.
special just for visitor naikcetak.

silahkan sedot disini atau disana

PS: disarankan memakai sotosop versi 7 keatas, CS is reccomended :).

If you like it, you may  

jika berkenan, mohon bantu LIKE My FB Page ^_^ terima kasih

Tinggalkan komentar »

vector Cutting Mat (Alas Potong)

halo semua…udah lama mama ngga ngisiin blog naik cetak, maklum lagi sibuk (ceile…berasa pejabit ^_^)

oh iya, kali ini mama mau share template .cdr cutting mat.
udah pada tau kan apa itu cutting mat? tapi buat yg belum tau mama kasih tau deh.
Cutting Mat atau Alas Potong, adalah sebuah matras yg berfungsi menjadi patokan ketika memotong secara manual. Nah kalo beli banyak tuh yg ukuran A4, A3, A2, mrek-nya macam-macam, tapi yg saya sangat rekomendasikan adalah merk SDI, soalnya paling awet (ga gampang gores) dan harganya masih terjangkau.

nah ceritanya kemarenkan mama bikin meja potong besar, ukuran 240x120cm, buat motong bahan rol-rol-an yg lebarnya 160cm, trus mama butuh cutting mat buat guide anak-anak kerja motong, nah berhubung kalo pake cuttingmat A2 bisa ngabisin 35 biji yg mana secara finansial sangat tidak disarankan karena boros, akhirnya mama bikin aja diprint pake indoor, dan hasilnya mantap juga.

untuk file corelnya silahkan download disini atau sedot disini

If you like it, you may  

Tinggalkan komentar »

Vector Corel Angrybirds

hai semua……………… mamameha mo bagi satu lagi file .cdr yang sedang dicari dimana-mana.

Ini nih Angrybirds, tapi hanya yg burung-burungnya aja yah, soalnya mamameha ngga suka sama yang piggy-nya 😀

cekidot penampakannya:

sedot .cdr disini:  https://docs.google.com/open?id=0B3Rzpnp_UPVgTTZQOXBYRlFtWjg

If you like it, you may  

Tinggalkan komentar »

Logo by.mamameha

just share yah..  logo bikinan mamameha, silahkan di-komen ^_^.

1. Logo KamehaShop (ini logo toko online-ku)

Logo KamehaShop (ini logo toko online-ku)

Logo Kameindo (ini logo CV-ku)

Logo Kameindo (ini logo CV-ku)

QR Code KamehaShop.com (direct ke www.KamehaShop.com)

QR Code KamehaShop.com (direct ke http://www.KamehaShop.com)

oh iya, buat yg mau bikin QR Code seperti diatas,
ini ada software-nya, lite-standalone, no hidden path, and 100% worked.
Download DISINI.

Tinggalkan komentar »

[share-5] Logo PPS Betako Merpati Putih *.cdr

Just share logo Perguruan Pencak Silat Merpati Putih, format corel 12 (.cdr), mangga disedot ^_^.

versi-I

versi-I, ukuran 9*9 cm

versi-II

versi-II, ukuran 9*12 cm

Download LOGO (*cdr) DISINI  

Download Font “Merpati Putih” DISINI.

If you like it, you may  

================================
^_^ JUALAN ^_^
———————————————————–
Tersedia Sticker Cutting Logo IPSI Merpati Putih, seperti gambar diatas.
Versi-I harga @Rp.5.000,-, Versi-II harga @ Rp.7.500,-.  Beli 10 pcs bonus 1 pcs,
Harga belum termasuk ongkir, pengiriman via JNE/POS.

Order/info: 0878.3754.8243.
================================ 

Tinggalkan komentar »